"Mesin Canggih Berbahan Bakar Gula"
Harun Yahya
Ketika mendengar istilah sperma, mungkin yang ada
dalam benak anda adalah cairan kental yang menjijikan. Tapi sejujurnya, tahukah
anda apa itu sperma? Yang pasti, substansi pembuat manusia ini tidaklah mungkin
hal yang biasa saja. Manusia yang sempurna sudah pasti dibuat dengan
menggunakan komponen yang sempurna pula. Dengan kata lain, sperma pastilah
sebuah wujud yang sempurna, yang menunjukkan keberadaan Penciptanya Yang Maha
Kuasa dan Maha Mengetahui.
DESAIN PADA SPERMA
Sperma adalah sel yang diproduksi oleh organ kelamin
laki-laki dan bertugas membawa informasi genetis laki-laki ke sel telur dalam
tubuh wanita. Tahukah anda, bagaimana struktur sperma yang sesungguhnya?
Bila diamati lebih dekat, sperma terlihat persis
seperti sebuah mesin yang khusus didesain untuk mengangkut muatan genetis.
Bagian depan sperma tertutup oleh pelindung. Terdapat sebuah lapisan pelindung
lain di bawah lapisan pertama tersebut, dan di bawah lapisan kedua ini terdapat
kargo muatan yang dibawa oleh sperma tersebut. Dalam muatan ini terdapat 23
kromosom yang dimiliki oleh laki-laki. Segala informasi mengenai tubuh manusia,
bahkan hingga seluk-beluknya yang paling kecil, tersimpan dalam kromosom ini.
Agar seorang anak manusia terbentuk, 23 kromosom dalam sperma harus bersatu
dengan 23 kromosom dalam sel telur Ibu. Dengan cara demikian, bahan dasar
pertama manusia berupa 46 kromosom akan terbentuk.
Sistem pelindung pada kepala sperma tersebut akan
melindungi muatan berharga ini dari segala mara bahaya selama perjalanannya.
Tapi, desain pada sperma tidak terbatas sampai di sini. Terdapat mesin
bertenaga sangat kuat di bagian tengah sperma. Bagian belakang mesin tersebut
terhubungkan dengan ekor sperma. Daya yang dihasilkan mesin ini memutar ekor
bagaikan baling-baling dan memungkinkan sperma meluncur dengan cepat.
Keberadaan mesin pendorog ini tentunya membutuhkan bahan bakar yang
memungkinkannya bekerja. Kebutuhan ini telah diperhitungkan, dan bahan bakar
paling produktif untuk mesin tersebut, yaitu gula fruktosa, telah tersedia
dalam bentuk cairan yang melingkupi sperma. Dengan cara demikian, bahan bakar
untuk mesin tersebut telah tersedia di sepanjang perjalanan yang akan ia
tempuh. Dengan desain yang sempurna ini, sang sperma bergerak cepat dan
langsung mengarah ke sel telur.
Ketika ukuran panjang sperma dan jarak perjalanan yang
ia tempuh tersebut kita cermati, akan terlihat bahwa sperma layaknya sebuah
mesin berkecepatan tinggi. Pembuatan mesin-mesin ajaib ini dilakukan dengan
cara yang sangat ahli. Di dalam tiap testis, yang merupakan pusat produksi
sperma dalam organ reproduksi pria, terdapat tabung mikroskopis dengan panjang
total mencapai 500 meter. Proses produksi di dalam tabung-tabung mungil ini
persis layaknya sistem perakitan menggunakan ban berjalan pada pabrik modern.
Bagian pelindung, mesin, dan ekor sperma dipasang satu per satu secara
bergantian. Yang muncul sebagai hasilnya adalah sebuah keajaiban teknik yang
luar biasa.
Kita hendaknya berpikir sejenak menghadapi kenyataan
ini. Bagaimana sel-sel yang tidak memiliki kemampuan berpikir ini mengetahui
bagaimana mempersiapkan sperma dalam bentuk yang tepat, padahal mereka sama
sekali tidak mengetahui seluk-beluk tubuh wanita? Bagaimana mereka belajar
membuat pelindung, mesin dan ekor yang akan dibutuhkan oleh sperma ketika
berada dalam tubuh sang ibu? Dengan kecerdasan apa mereka dapat merakit
komponen-komponen ini dalam urutan yang benar? Bagaimana mereka tahu bahwa
sperma akan membutuhkan fruktosa? Bagaimana mereka belajar membuat sebuah mesin
yang bergerak dengan bahan bakar fruktosa?
Hanya ada satu jawaban atas semua pertanyaan ini. Sperma dan air mani yang mereka tempati diciptakan secara khusus oleh Allah demi kelestarian umat manusia.
Hanya ada satu jawaban atas semua pertanyaan ini. Sperma dan air mani yang mereka tempati diciptakan secara khusus oleh Allah demi kelestarian umat manusia.
Profesor Cevat Babuna, mantan dekan Fakultas
Kedokteran, Ginekologi dan Kebidanan, Universitas Istanbul, menjelaskan desain
khusus pada sperma ini sebagai berikut:
“Sel-sel sperma dibuat dalam tubuh sang ayah. Tapi
fungsi sperma ini dilakukan dalam tubuh sang Ibu. Dan semenjak dunia ini
dimulai, dengan kata lain dalam sejarah umat manusia, tidak ada sperma yang
berkesempatan kembali pulang ke tubuh sang Ayah setelah melaksanakan tugasnya
dalam tubuh sang Ibu, dan kemudian berkata pada sel-sel yang telah membuatnya
tentang apa yang telah mereka lakukan, kesulitan apa yang mereka hadapi, atau
apa tugas mereka. Jadi kalau begitu, bagaimana sel sperma memiliki struktur
yang sangat berbeda dengan semua ribuan macam sel yang ada dalam tubuh?
Bagaimana sel sperma mengetahui bahwa ia akan mengangkut muatan genetis yang ia
ambil dari tubuh sang Ayah ke tubuh lain yang kemudian akan menjadikannya
hidup, sehingga bagian kepala, yakni bagian depannya, harus memiliki pelindung?
Bagaimana sel sperma mengetahui bahwa ia akan menembus membran sel sehingga ia
juga membawa sejumlah senjata kimia yang dipasang di balik pelindungnya? Jadi,
Anda tahu bahwa adalah mustahil semua struktur pada sel ini, tugas yang ia
lakukan, berbagai peristiwa yang ia alami adalah sebuah kebetulan, ia
mengerjakannya dengan kebetulan, atau bahkan ia secara sadar mengerjakan semua
ini berulang-ulang. Ini adalah bukti paling jelas bagaimana Allah, Sang
Pencipta, telah memberinya tugas ini, dan bagaimana ia melakukannya dengan cara
yang paling sempurna.”
Perancangan menakjubkan dalam desain sperma itu
sendiri adalah sebuah keajaiban penciptaan. Sebenarnya, Allah telah memberikan
perhatian khusus pada penciptaan air mani tempat sperma itu berada dalam Al
Qur’an:
Kami telah menciptakan kamu, maka mengapa kamu tidak
membenarkan hari berbangkit? Maka terangkanlah kepada–Ku tentang nutfah yang
kamu pancarkan. Kamukah yang menciptakannya atau Kamikah yang menciptakannya?
(QS. Al – Waaqi’ah, 56:57–59)
PERLOMBAAN SERU
Sekitar 250 juta sperma pada satu waktu dikirimkan ke
rahim sang Ibu. Angka ini sengaja dibuat tinggi, sebab segera setelah
sperma-sperma ini memasuki tubuh sang Ibu mereka mendapati diri mereka
berhadapan dengan bahaya mematikan. Terdapat campuran pekat asam di dalam organ
reproduksi sang Ibu yang menghalangi pertumbuhan bakteri. Campuran asam ini
juga mematikan bagi sperma. Dalam beberapa menit saja, dinding rahim diliputi
jutaan sperma yang mati. Beberapa jam kemudian, sebagian besar dari 250 juta
sperma tersebut akan mati. Senyawa asam ini, yang sangat penting bagi kesehatan
sang ibu, sungguh sangat ampuh sehingga dengan mudah mampu membunuh semua
sperma yang memasuki rahim. Pada peristiwa ini, pembuahan tidak dapat terjadi,
dan ras manusia akan punah.
Akan tetapi Allah, yang menciptakan sperma, juga
menciptakan pencegahan melawan bahaya yang akan ditemui sperma dalam rahim sang
Ibu. Pada saat sperma sedang diproduksi dalam tubuh sang ayah, senyawa basa
ditambahkan pada cairan yang berisi sperma tersebut. Senyawa ini menurunkan
pengaruh asam dalam rahim sang Ibu. Oleh sebab itu, sejumlah sperma lolos
memasuki rahim sang Ibu dan berhasil mencapai pintu masuk ke tuba fallopi.
Semua sperma tersebut bersama-sama pergi menuju arah
yang sama, yakni menuju sel telur. Tapi, bagaimana mereka dapat menemukan arah
yang tepat ini. Bagaimana mereka mengetahui letak sel telur, yang tidak lebih
besar daripada setitik debu? Sperma mampu menemukan jalan ke arah telur akibat
adanya satu sistem lain yang tercipta sempurna yang ikut berperan. Sang telur
melepaskan zat kimia untuk menarik perhatian sperma, yang berada sekitar 15 cm
darinya, ke arah telur tersebut. Sperma ini bergerak lurus ke arah telur
setelah menangkap signal kimia tersebut. Singkatnya, sel telur yang sama sekali
tidak mengenali sperma tersebut, dan belum pernah berhubungan dengan mereka
sebelumnya, memanggil sperma ini untuk datang padanya, dan melakukan penyatuan.
Penyatuan satu sel sperma dengan sel telur ini dikenal dalam dunia kedokteran
dan biologi sebagai pembuahan atau fertilisasi.
Dua sel, yang sama sekali belum pernah kenal, mampu
untuk saling berkomunikasi. Ini adalah satu bukti lagi bahwa telur dan sperma
diciptakan dalam bentuk paling ideal satu sama lain.
Begitulah, bahkan sekedar penyatuan sperma dan telur
hanya mungkin terjadi karena adanya suatu perencanaan dan desain sempurna oleh
Allah; Dialah Pencipta Yang Maha Perkasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar